Buat yang suka liburan, apalagi suka jalannya jauh-jauh pasti pernah merasakan return trip effect ini.
Ini yang kadang bikin enggak puas nih, perasaan berangkatnya jauh dan lama, tapi kok pas pulang tau-tau udah sampe rumah.
Bukan sekadar placebo atau sugesti aja, banyak yang mengalami hal ini sampai resmi disebut return trip effect.
Hal ini bisa dijelasin secara psikologis ternyata Sob… Sebab biasanya terjadi ketika melakukan perjalanan ke tempat baru.
Ini terkait kerja otak manusia saat berangkat ke suatu tempat yang baru,akan cenderung lebih fokus untuk menghafalkan rute yang dilalui.
Saat sedang fokus, otak kita akan memberikan pemahaman bahwa waktu berjalan lebih lambat.
Sedangkan di saat perjalanan pulang dengan rute yang sama, otak kita sudah lebih mengenali rute yang dilalui.
Karena kita sudah cukup ngapalin rute perjalanan saat berangkat, hal ini membuat otak tidak perlu lagi fokus saat perjalanan pulang.
Malahan semakin sering melewati jalur itu, maka perjalanan akan semakin terasa cepat. Sampai disebut autopilot ya kan?

Ada penjelasan lain dari return trip effect ini yaitu saat berangkat ke suatu tempat, mungkin sobat akan memperkirakan kapan nyampenya.
Tapi sering nih prediksinya salah… misal ada kemacetan di jalan.
Hal ini secara psikologi membuat kita sering melihat jam untuk mengecek apakah kira-kira kita bisa sampai pada tujuan tepat waktu.
Efeknya menyebabkan kita merasa perjalanan ditempuh lebih panjang.
Sedangkan saat pulang, kita merasa perjalan lebih cepat padahal lewat rute yang sama.
Hal ini karena kita tidak lagi perkirakan kapan kita akan sampai di rumah.
Gitu kira-kira Sob,,, Mungkin hal ini juga yang bikin perasaan baru kemaren weekend tiba-tiba udah Senin lagi ya?
Yuk baca lagi artikel otomotif lainnya di oto24.id dan follow info update di media sosial IG @oto24.id!